Wednesday, October 29, 2008

Unfinished Homework

Bukannya karena gue pergi ke kampung terpencil yang ngga ada akses internetnya, bukannya karena laptop rusak *tapi emang something wrong with my laptop sih soalnya jadi lemot pisan*, dan bukan juga karena kesibukan yang sangat menyita waktu sampai-sampai gue ngga berkesempatan apdet blog ini.

Pernah ngga sih mengalami suatu masa dimana situ kadang merasa apapun yang dilakukan ngga menghasilkan sesuatu yang at least buat diri kita sendiri itu setimpal? merasa sudah membuang begitu banyak waktu disaat orang lain di sekitar kita udah lari dan berada jauh di depan tapi kita masih aja tetap berjalan dan hanya berada beberapa langkah maju ke depan? well.. well.. kemarin-kemarin seperti itulah kira-kira keadaan gue!
Lalu kalau sekarang sedang seperti apa? hmm.. jadi kira-kira begini, alih-alih mendongakkan kepala, gue coba mengerling sejajar ke samping dan ke belakang, buka hati, mata dan telinga lebar-lebar, ditambah rasa syukur yang ngga boleh absen. Ngga membutuhkan proses yang panjang, saat itu juga tersadar bahwa posisi gue kemarin dan saat ini adalah kebalikan dari apa yang pernah gue rasa.

Secara gue sekarang on late twenty going on thirty, bohong banget kalo ngga merasa khawatir,

"Kurang apa lagi sih Le?"

Pertanyaan yang paling sering ditujukan dan selalu aja membuat gue bingung mikirin jawaban apa yang tepat untuk mendeskripsikan isi hati gue! Apa sih? apa yang membuat gue merasa ada yang kurang? belum kawin gitu? bukan.. bukan itu! lalu apa?

PR lagi aja! Kenapa sih di hidup ini selalu banyak pertanyaan?

Saturday, October 25, 2008

DISIPLIN donk!!

Postingan lama dari FS, secara gue bener-bener ngga mau lupa sama kejadian ini.

Rasa-rasanya udah lama banget gue ngga denger kata-kata DISIPLIN ditujukan langsung kepada gue.

Jadi inget jaman SD,

DISIPLIN berpakaian

DISIPLIN waktu

DISIPLIN bersikap

Pokoknya DISIPLIN, apalagi kalo lagi upacara Bendera setiap senin pagi.

Baru sampai td pagi gue denger lg kata "DISIPLIN"

tepatnya "Kapan anda mau DISIPLIN??"

Begini ceritanya….

Awalnya karena gue bangun kesiangan, akibatnya gue jadi serba terburu2. Mandi terburu2, pake baju tergesa2, dandan cepet2, serba seadanya.

Gue ngga mau terlambat sampe di kantor. disamping menghindari absen jangan sampai tercetak angka "MERAH", gue jg harus menyelesaikan deadline pekerjaan hari ini. Lumayan kan waktu 20 menit, jadi bisa majuin jam pulang kalaupun harus lembur. Artinya, gue harus menghemat waktu di perjalanan. Sehubungan dengan tujuan berDISIPLIN di lingkungan kantor akhirnya malah melahirkan konsekuensi jadi ngga berDISIPLIN di jalanan.

Akhirnya ngebutlah di jalanan…

Selip lewat kiri,

terabas lampu merah (untungnya selamat ngga ada polisi),

ketemu lampu merah lagi di perempatan, kali ini gue berhenti, dan pada jalur yang benar *DISIPLIN !!*.

TENG!!

Lampu Hijauu…

Mobil di depan gue jalan begitu lambat, tanpa pikir panjang banting setir ke kanan ambil jalur untuk yang akan berbelok ke kanan *NGGA DISIPLIN!!*.

sayangnya jalur yang akan gue lewati itu menyempit, jadilah saat itu juga gue terjebak karena seharusnya gue berada di jalur lebih kiri dan sudah pasti akhirnya harus nyerobot orang,

dan ENG ING ENGGG….

Pak polisi yang lagi jaga di pinggir jalan langsung mejeng dengan cueknya menghalangi mobil gue. gue dan Pak Polisi berpandang-pandangan *dengan mesra* beberapa saat, Jiper juga! tapi tetep berusaha tersenyum cuz gue memang ngerasa bersalah. Tampangnya sangar hingar bingar jutek setengah mampus. Lumayan lama juga kita liat-liatan, pandang-pandangan, sampe pegel jempol gue nginjek kopling.

akhirnya gue buka kaca dan dia menyambangi,

sambil si Pak Polisi nyamperin, yang ada di otak gue cuma "ada duit berapa nih di dompet gue?"

ya sudah, pasrah aja!

Lalu..

"Kapan anda mau DISIPLIN-nya??" bentak pak polisi

"Maaf pak, maaf yaa.. saya minggir dulu deh, macet dibelakang!" sahut gue, dan ngga tau kenapa gue malah cengengesan bukannya gemeteran ketakutan.

"Jangan ketawa-ketawa kamu! kapan mau DISIPLIN-nya" ulangnya lg.

masih cengengesan "iya pak, maaf ya pak"

"Ya sudah.." bentaknya lagi sambil merentangkan tangan kanannya pertanda gue udah boleh jalan lg.

Lho?? jd ngga ditilang???

Baiknya Pak Polisi, apa dia kemudian luluh melihat tampang gue yang manis ? atau dia lg BT aja abis dimarahin bini dan menumpahkan kejengkelannya kepada gue? ah apalah itu, yang jelas uang 50 ribu gue selamat! eh.. bukannya mendiskreditkan kaum penegak hukum itu ya, hanya saja.. bukannya hal seperti itu yang sering menjadi jalan tengah untuk menciptakan kondisi yang mirip-mirip dengan simbiosis mutualisme a.k.a saling menguntungkan antara pengguna jalan yang nakal dan Bapak-bapak Polisi itu.

Berarti ngga DISIPLIN donk?

Ya iyalahh.. mana ada peraturan begitu! yang namanya pelanggaran ya tetep salah dan harus ditindak, betul begitu sodara2?

Tapi sekiranya gue sendiri tiba-tiba ditilang ditengah jalan (seperti tersebut di atas) dan harus memilih antara:

A. Di Tilang

B. Di Titip

Rasanya tanpa pikir panjang gue akan memilih jalan pada point B! dengan catatan, siap duit di dompet sesuai perjanjian dengan bapak-bapak itu. sama-sama ngga DISIPLIN !!

Keuntungan buat gue adalah ngga buang-buang waktu dan tenaga untuk ngurus hal-hal seperti itu, seperti udah terpatri di otak gue kalau yang namanya berurusan dengan Lembaga itu bakalan panjang urusannya, Birokrasi kalo kata orang dulu sih. belum lagi harus berhadapan dengan calo-calo bau keringet itu, duh MALES!

Dan buat Bapak-bapak itu apa keuntungannya? ya apalagi kalau bukan faktor "U" (ngerti donk?). Jadi sepertinya udah jelas artinya kalo hal seperti itu memang diciptakan dan menjadi aturan yang tidak tertulis. Akibatnya timbullah konotasi negatif di masyarakat tentang bapak-bapak penegak hukum dan penegak ke-DISIPLINAN ini.

Naaahhh… seperti cerita tersebut diatas waktu gue diomelin Pak Polisi, ngerti donk kenapa gue malah cengengesan instead of gemeteran?

Yup.. pikiran gue saat itu, "kalo Bapak minta saya untuk DISIPLIN, mari kita sama2 ber-DISIPLIN ria! Cuz when you asked someone to be nice, then u should behaved like one!"

Ahahaahaaa… sepertinya terlalu berlebihan ya postingan gue ini? anggap aja intermezo gitu lho!

Akhir kata, mohon maaf sekali (hari ini gw kayak pok minah) kalo seandainya ada pihak2 yang kurang berkenan dengan kata2 saya. Bukan maksud untuk jadi Naif tapi paling ngga ni uneg2 harus dikeluarin, biar tidurnya enak ;)